Volunteer

PILIHAN REMPAH-REMPAH INDONESIA YANG BANYAK DIEKSPOR

Rempah-rempah tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia melalui makanan, minuman, dan pengobatan tradisional, tetapi juga menjadi komoditas penting dalam sejarah perdagangan global. Pada masa penjajahan dahulu rempah-rempah menjadi salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Bahkan, rempah khas Indonesia memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan emas. Rempah-rempah Indonesia membawa kemakmuran ekonomi, namun juga menjadi salah satu penyebab penjajahan oleh bangsa asing selama berabad-abad. Rempah-rempah Indonesia adalah warisan yang sangat berharga dan hingga kini terus menjadi bagian penting dari budaya kuliner dan ekonomi Indonesia. Hingga saat ini, rempah khas Indonesia masih terus populer dan menarik perhatian dunia. Menurut data dari Food and Agriculture Organization (FAO), pada 2016 Indonesia pernah menempati peringkat ke-4 sebagai negara penghasil rempah di dunia!

Pala Rempah khas Indonesia yang banyak diekspor ke luar negeri adalah pala. Menurut data per Januari-April 2020, nilai pala utuh mencapai 26,47 juta dollar AS, dan bubuk pala sebesar 7,04 juta dollar AS. Menariknya, selain menjadi rempah-rempah, tanaman khas Banda dan Maluku juga menjadi komoditas penghasil minyak atsiri. Tidak tanggung-tanggung, pada 2016 pala menjadi komoditas rempah khas Indonesia terbesar ketiga.

Cengkeh Cengkeh merupakan rempah asli Maluku yang banyak diincar penjajah. Sebab, pada masa penjajahan cengkeh menjadi salah satu rempah terpopuler dan memiliki harga yang tinggi. Daerah-daerah penghasil cengkeh di Indonesia antara lain: Jawa Timur, Maluku, Pulau Sulawesi, Kalimantan Timur, hingga Nusa Tenggara Timur. Menurut data per Januari-April 2020, cengkeh termasuk rempah yang paling banyak diekspor setelah lada dengan nilai 37,26 juta dollar AS.

Lada Tanaman rempah yang banyak tersebar di Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, hingga Sulawesi Selatan ini menjadi komoditas rempah utama Indonesia. Menurut data Kementerian Perdagangan, pada caturwulan pertama tahun 2020 lada menguasai total 18,7% total ekspor rempah Indonesia. Dengan nilai ekspor mencapai 40,88 juta dollar AS. Lada sering digunakan sebagai bumbu dalam membuat sup dan berbagai tumisan, yang dapat memberikan efek hangat pada tubuh.

Vanili Vanili juga termasuk tanaman rempah khas Indonesia yang banyak diekspor ke luar negeri. Tidak main-main, bahkan Indonesia termasuk pengekspor sekaligus penghasil vanili terbaik dan terbesar di dunia, setelah Madagaskar dan Perancis berdasarkan data pada 2019. Saat ini sudah ada banyak wilayah di Indonesia yang membudidayakan vanili di antaranya: Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, hingga Nusa Tenggara Timur.

Kayu Manis Sering digunakan sebagai tambahan roti, kayu manis termasuk rempah Indonesia yang banyak diekspor. Tanaman rempah dengan aroma yang khas satu ini banyak ditemui di Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin, Jambi. Menariknya, ternyata rempah asal Jambi ini bisa memasok hingga 45% kebutuhan kayu manis di dunia. Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor kayu manis adalah Singapura, Jerman, Belanda, hingga Amerika Serikat.

Artikel

Artikel Terbaru