Di Indonesia, tanggal 24 Juli diperingati sebagai Hari Kebaya Nasional dan akan diperingati pertama kali pada tahun 2024 ini. Kebaya adalah pakaian tradisional yang sangat dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Berakar dari masa kejayaan Kerajaan Majapahit pada abad ke-15, kebaya awalnya dipakai oleh para perempuan bangsawan. Seiring berjalannya waktu, kebaya menjadi pakaian umum yang dipakai oleh berbagai kalangan masyarakat. Kebaya hadir dalam berbagai variasi, yang mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi lokal di masing-masing daerah. Beberapa jenis kebaya yang populer antara lain:
Kebaya Jawa Kebaya Jawa biasanya memiliki potongan sederhana namun elegan, dengan lengan panjang dan kerah rendah. Kebaya ini sering dipasangkan dengan kain batik yang diikat dengan stagen (korset) dan kain wiru (lipatan kain di depan). Bahan yang digunakan untuk kebaya Jawa bisa bermacam-macam, mulai dari katun, sutra, hingga brokat. Pemilihan bahan sering disesuaikan dengan acara atau kegiatan yang dihadiri.
Kebaya Solo Kebaya Solo biasanya lebih panjang dan sering kali mencapai lutut atau lebih, memberikan kesan anggun dan formal juga hampir selalu memiliki lengan panjang yang menambah kesan elegan. Kebaya Solo sering dihiasi dengan bordir halus di bagian tepi, kerah, dan lengan. Penggunaan kancing emas atau perak juga umum pada kebaya Solo, menambah kesan mewah.
Kebaya Encim Dikenal sebagai kebaya Peranakan, kebaya ini sering dipakai oleh perempuan Tionghoa Peranakan. Ciri khasnya adalah motif bordir yang rumit dan warna-warna cerah. Kebaya Encim biasanya memiliki potongan yang lebih pendek dibandingkan kebaya Jawa, dengan panjang hingga pinggul atau sedikit lebih rendah.
Kebaya Kutubaru Memiliki tambahan kain yang menghubungkan bagian depan kebaya sehingga terlihat seperti korset. Model ini sering dipakai dalam acara resmi.
Kebaya Bali Dikenal dengan warna-warna cerah dan penggunaan obi (ikat pinggang) yang khas. Kebaya Bali sering dipakai dalam upacara adat dan keagamaan di Bali.