Volunteer

PILIHAN JENIS LAPANGAN TENIS

Salah satu olahraga yang sekarang sedang marak di Indonesia adalah olahraga tenis. Banyak orang dari berbagai kelompok umur dan kalangan memilih olahraga ini untuk aktifitas fisik mereka. Sebagai informasi, bagi yang tidak terlalu familiar, lapangan tenis ternyata mempunyai jenis permukaan yang berbeda-beda. Hal ini tentu saja penting diketahui oleh para pemain supaya bisa menyesuaikan.

Clay Court atau Lapangan Tanah Liat Lapangan tanah liat biasanya terbuat dari campuran tanah, batu bata yang dihancurkan, atau batu tanah liat yang memberikan karakteristik unik dibandingkan jenis lapangan lainnya. Bola bergerak lebih lambat di lapangan tanah liat dibandingkan dengan lapangan keras atau rumput. Hal ini memberi waktu lebih banyak bagi pemain untuk merespons pukulan lawan dan pantulan bola di tanah liat cenderung lebih tinggi dibandingkan permukaan lainnya, sehingga lebih mudah diantisipasi oleh pemain. Karena bola lebih lambat dan pantulannya lebih tinggi, reli pada lapangan tanah liat cenderung lebih panjang. Pemain harus memiliki stamina dan kesabaran yang lebih tinggi untuk bermain di lapangan ini. Turnamen Grand Slam French Open atau Rolland Garros yang diadakan di Paris adalah salah satu turnamen tenis terbesar yang menggunakan lapangan tanah liat.

Grass Court atau Lapangan Rumput Lapangan rumput dikenal sebagai permukaan yang sangat cepat, karena bola meluncur di atas rumput dengan gesekan yang minimal. Hal ini menyebabkan reli di lapangan rumput cenderung lebih pendek dibandingkan dengan lapangan tanah liat atau keras. Bola cenderung memantul lebih rendah, dan terkadang pantulan bola bisa tidak terduga karena kondisi permukaan rumput yang berubah-ubah. Pemain yang memiliki servis kuat dan mampu bermain dekat dengan net sangat diuntungkan di lapangan rumput. Strategi serve-and-volley (servis diikuti dengan maju ke net) sering digunakan karena bola bergerak cepat dan lawan kesulitan mengembalikan dengan tepat. Gaya permainan yang agresif, termasuk pukulan cepat dan pendek, lebih efektif di lapangan rumput, di mana reli panjang jarang terjadi. Permukaan rumput sangat bergantung pada cuaca. Jika hujan turun, lapangan menjadi licin dan berbahaya untuk digunakan, yang sering kali menyebabkan penundaan pertandingan. Turnamen Grand Slam yang paling terkenal dan prestisius, Wimbledon, diadakan di atas lapangan rumput di London, Inggris. Wimbledon adalah satu-satunya turnamen Grand Slam yang menggunakan permukaan rumput.

Hard Court atau Lapangan Akrilik Lapangan akrilik biasanya terbuat dari lapisan beton atau aspal yang dilapisi bahan akrilik, memberikan permukaan yang rata dan konsisten. Permukaan ini adalah yang paling umum digunakan di berbagai turnamen tenis di seluruh dunia. Lapangan akrilik memiliki kecepatan bola yang berada di antara lapangan tanah liat yang lambat dan lapangan rumput yang cepat. Kecepatan bola cukup cepat, tetapi tidak secepat di lapangan rumput. Bola memantul dengan konsistensi yang tinggi dan cenderung lebih mudah diprediksi. Pantulan bola biasanya tidak setinggi di lapangan tanah liat, namun lebih tinggi dibandingkan lapangan rumput. Lapangan akrilik dianggap sebagai permukaan yang netral, cocok untuk berbagai gaya permainan. Baik pemain dengan permainan agresif (servis dan pukulan keras) maupun pemain bertahan dapat bermain dengan baik di sini. Karena sifat permukaannya yang serbaguna, pemain dengan keterampilan lengkap (all-rounder) sering kali sukses di lapangan keras. Lapangan keras lebih tahan terhadap perubahan cuaca. Misalnya, setelah hujan, lapangan ini lebih cepat kering dibandingkan lapangan tanah liat atau rumput, sehingga memungkinkan pertandingan dilanjutkan lebih cepat. Karena permukaannya yang kaku, lapangan keras memberikan dampak yang lebih besar pada sendi dan otot pemain, terutama di lutut, pergelangan kaki, dan punggung. Pemain mungkin lebih rentan mengalami cedera di lapangan ini dibandingkan di lapangan rumput yang lebih lembut. Dua turnamen besar Grand Slam diadakan di lapangan keras yaitu US Open dan Australian Open.

Lapangan Sintetis Lapangan sintetis dalam tenis merujuk pada lapangan yang terbuat dari bahan buatan manusia, seperti rumput sintetis atau karpet sintetis, yang dirancang untuk meniru sifat-sifat alami permukaan tertentu (seperti rumput asli atau tanah liat). Lapangan jenis ini tidak sepopuler lapangan keras, tanah liat, atau rumput alami, tetapi masih digunakan di beberapa tempat, terutama di fasilitas indoor (dalam ruangan) atau di daerah yang membutuhkan solusi permukaan yang tahan lama dan rendah perawatan. Lapangan sintetis bisa dibuat menyerupai lapangan rumput alami, tetapi menggunakan bahan plastik atau polimer. Karakteristiknya serupa dengan lapangan rumput asli, namun cenderung lebih konsisten karena tidak ada fluktuasi akibat kondisi cuaca. Juga bisa dibuat dari karpet sintetis yang mempunyai permukaan yang lebih halus dan sering digunakan di lapangan dalam ruangan. Karpet bisa terbuat dari serat atau bahan buatan lainnya, yang memberikan permainan yang sangat cepat, mirip dengan lapangan keras atau rumput. Bergantung pada jenis sintetis yang digunakan, lapangan ini biasanya memberikan kecepatan bola yang lebih cepat, terutama jika dibandingkan dengan lapangan tanah liat. Rumput sintetis misalnya, memberikan kecepatan yang hampir mirip dengan rumput asli, namun sedikit lebih lambat. Bola pada lapangan sintetis biasanya memantul dengan konsistensi yang lebih baik karena permukaannya lebih rata. Pantulan bola juga cenderung lebih rendah seperti pada lapangan rumput. Pemain yang mengandalkan servis kuat dan pukulan cepat diuntungkan di lapangan sintetis, terutama di rumput sintetis, yang mendukung permainan dengan reli pendek dan strategi serve-and-volley. Pada karpet sintetis, permainan baseline juga bisa efektif karena kecepatan bola yang tetap tinggi dan konsisten. Turnamen profesional yang menggunakan lapangan sintetis cukup jarang, dan mayoritas turnamen profesional menggunakan lapangan keras, rumput alami, atau tanah liat. Namun, beberapa fasilitas rekreasi atau klub tenis di negara tertentu menggunakan lapangan sintetis sebagai alternatif karena kemudahan perawatannya.

Artikel

Artikel Terbaru